Juli telah usai, menyisakan bahagia yang tak ternilai. Buat
yang mudik ke kampung halaman seperti aku nih, lelah akibat maceeeettnya arus
mudik+balik bakal pupus setelah berjumpa dengan keluarga. Hadirnya keluarga pun
buat aku mampu membayar rindu, untuk bersama meraih kemenangan hari raya. Juli
telah lalu, namun kenangannya belum sirna dimakan masa.
Kita pasti ingat kan?
Ada 31 hari di Bulan Juli, dan 26 hari terawal jadi pelita
buat kita menebar kebaikan dimana-mana, pun buat siapa-siapa. Juli pula yang
ajarkan sabar dan tawakal jadi pegangan diri, menyihir setiap bait kata menjadi
doa dalam sunyi.
Kita pasti ingat kan?
Betapa Juli tega mempertemukan kita dengan siang, bergelut
dengan malam, dan lagi memaksa kita bertatap kabut di pagi buta.
Yang pada akhirnya kesemuanya kita lakukan bukan tanpa
pamrih, melainkan demi dzat yang terseru lirih. Hingga Juli antarkan kita pada
suatu hari baru yang penuh haru biru, suka cita, Iedul Fitri 1435H.
Bagiku Juli sukses mengantarkan kita pada penghujung bulan
yang sempurna, lewat sebuah hari nun Fitri 'ia' persembahkan hadiah istimewa
berupa kemenangan hakiki bagi setiap umatMu. Yang mana, dalam penantiannya
mereka sempurnakan ibadahnya, perbanyak amalannya, dzikirnya, ilmunya. Sungguh,
semua terasa sempurna teruntuk bagi mereka yang rindu akan dihapuskannya dosa
dan kesalahan. Hingga lahirlah mereka menjadi jiwa-jiwa yang kembali suci.
Serta terkhusus bagi mereka yang rindu akan bertemunya ia dengan malam Lailatul
Qodar. Suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan sekalipun! And well, only
Jully had!
Meski seperti yang aku bilang kalo Juli punya 31 hari,
adakah yang menganggapnya bagai 310 hari?
Aku! Abis lama banget bet, soalnya aku beneran kangen
lebaran, jadi setiap buka puasa nih selalu ngitung hari.
*gubrak* ini puasanya lillahita'ala gak sih? But, its okay
lah, masih mending mau menjalankan puasa jadi bisa bertemu hari and count it
down. Kok bisa? Ya kan kalo gak puasa, gak berbuka, berarti gak ada tuh yang
namanya hari (re: mati).
Tega.
Emang :p
Atau sebaliknya, apakah kalian merasa bahwa waktu berlalu
cepat? Jika ia, berarti kita sependapat! Sebab buat aku nih, mahasiswa tingkat
(atas-bukan, junior-juga bukan ?) Juli memberi ruang bertemu yang begitu singkat.
Sebentar lagi masa kuliah menuntut kita buat menjemput kesibukan, entah yang SP
(re: remid, semoga gak terjadi ya), panitia mataf (re: masa ta'aruf-see:
ospek), KKN, atau pun yang sudah siap bertempur dengan skripsi. Anyway
semangat!
Lain lagi bagi mereka yang mengisi Juli lalu dengan
kesungguhan niat, menyempurnakan ibadahnya, mengharap ridhoNya. Sudah tentu
bertemu dengan Ramadhan tahun depan adalah mimpinya, yang rindunya tumbuh
seketika tatkala ramadhan pergi.
Aduhai, termasuk dalam golongan mana aku ini? Mereka yang
merasa Juli berlalu cepat karna tak siap hadapi hari esok? Atau mereka yang
merasa Juli berlalu cepat karna tak cukup ibadahnya dalam mengisi Ramadhan?
Bersamaan dengan keraguanku atas 'status' di atas, harapan
aku semoga kita bukan termasuk golongan orang-orang yang merugi ya. Aamiin.
Happy Iedul Fitri 1435 H
Taqqobalallahu minna wa minkum, Shiyamana wa shiyamakum.
Maaf lahir bathin
Tidak ada komentar
please leave your comment