Hayooo ngaku :D
Adakah orang di dunia ini yang selama hidupnya
tak pernah menyebut satu patah kata 'Maaf',
'Sorry', 'Mian', 'Khēda', 'Entschuldigung',
'Yíhàn', 'pinagsisisihan', 'désolé', 'izvinite', 'triste', 'S̄eīycı', 'üzgünüm', de el el.
Semoga gak ada ya, kalau pun ada kecil
kemungkinan untuk ia mampu menjaga mulutnya melafalkan maksud kata tersebut. Sebab manusia adalah gudangnya salah, makhluk yang tak pernah luput dari salah dan khilaf.
Bahkan Nabi Rasulullah SAW sangat suka meminta maaf. Ia tak pernah mengunci
lisannya untuk senantiasa meminta maaf. Inget lhooh sobat padahal beliau
seorang Nabi. Sedang kita yang bahasa BIO ordinary people gini tak
pernah merasa salah ? Jangankan menyadari kesalahannya mengucapkan aja gak
pernah? Nau'dzubillah ya.
But wait! di sini aku gak akan ngebahas seberapa sering Kamu
mengucapkan kata 'Maaf' hanya untuk mengingatkan Kamu seberapa banyak kesalahan
yang telah Kamu perbuat sebagai sebab ucapan 'Maaf' itu keluar dari mulutmu.
Tujuh kali? Tujuh belas kali? Dua puluh tujuh kali? Lima puluh tujuh kali?
Tujuh puluh tujuh kali? Sembilan pulun sembilan ribu kali?
atau ... berapa?
Perhitungan banget ya? Memang ada baiknya kita biasakan diri untuk melupakan kebaikan kita kepada orang lain. Sebaliknya mengingat-ingat kesalahan yang telah kita perbuat pada orang lain. Agar kelak bisa terus perbaiki diri. Lagi pula, kenapa coba kita harus susah-susah berbuat salah dahulu hanya untuk mengatakan 'Maaf' pada akhirnya ?
Perhitungan banget ya? Memang ada baiknya kita biasakan diri untuk melupakan kebaikan kita kepada orang lain. Sebaliknya mengingat-ingat kesalahan yang telah kita perbuat pada orang lain. Agar kelak bisa terus perbaiki diri. Lagi pula, kenapa coba kita harus susah-susah berbuat salah dahulu hanya untuk mengatakan 'Maaf' pada akhirnya ?
Padahal kata 'Maaf' itu tidak menunggu
kita untuk berbuat salah terlebih dahulu loh. Kata tersebut sangatlah FRIENDLY, did
you know? Ketika Kamu merasa kurang optimal dalam mengerjakan sesuatu
yang telah jadi kebiasaan sehari-hari, kurang perfect mendapatkan
nilai mata pelajaran di sekolah. Atau bahkan ketika Kamu tidak melakukan
kesalahan apa pun kata 'Maaf' masih tetap sah-sah aja diucapkan.
Jadi kalo gak salah aja kita boleh mengucapkan
kata tersebut, apalagi kalo salah?? Jelas harus kan??
Selain itu 'Maaf' sangat FRIENDLY terhadap
kondisi, di mana pun, kapan pun, Kamu bisa haturkan 'Maaf'. Ia tak mengenal
jarak, waktu, tempat, usia, jabatan, strata.
Gak lupa pula kepada siapa kita utarakan, maksud aku 'status' orangnya
(single, jomblo, pacaran, bertunangan, menikah, cerai, hts, ttm) semua
boleh-boleh aja. Termasuk minta ‘Maaf’ ke diri sendiri.
WARNING! Tidak untuk anak 17 ke samping.
Mengucap maaf itu gampang, yang susah adalah …melumpuhkan sikap ego untuk mengikhlaskan hati agar menerima kenyataan bahwa tindakan yang 'aku' ambil adalah salah. Makanya kita wajib meresapi kata MAAF tadi.Maksudnya, dengan mengucapkan Maaf berarti cermin usaha kita mengikis rasa sombong di dalam hati. Setelah itu akui, sadari, dan buatlah janji sebagai prinsip diri untuk tidak mengulang bertindak bodoh.
So, jangan jadikan kata 'Maaf' sebagai akhir dari perkataanmu
kepada hati yang merasa kau sakiti. Namun jadikan ia sebagai 'perantara' awal
untuk berbuat baik - penghapus kesalahan Kamu.
'I never meant to hurt you.'
Tidak ada komentar
please leave your comment