Arti Kasih Sayang


Makna hari kasih sayang ... ?
 
            Dulu waktu masih SMP tanggal 14 Februari itu termasuk yang fenomenal lhooh. Kenapa? Karna di hari itu opini kita semua tumpah lewat tingkahlaku kita. Misal, yang anti HaValentine pasti mencibir yang memuja-muja hari itu, menganggap kalo tindakan ngasih coklat, bingkisan kado berpita pink, boneka, dan lainnya yang punya arti Valentine itu tabu so biasalah mengalir saja seperti air, tapi yang ini justru enjoy loh karna gak ada pikiran mau bagaimana-bagaimana. Sedang mereka yang ngrayain kayaknya blibet banget, yang mau ngasih coklat sebatang ajaa ribetnya minta
ampun, keringet nya bisa netes nyampe sebiji jagung. Ada juga yang pake malu-malu kucing segala lagi pas nerima kado dari si dia, 180° sama yang merayakannya deh.
                  Beranjak usia, naik kelas X-XI-XII tak seperti yang orang lain bilang bahwa, “ Banyak remaja yang merayakan Valentine.” Fakta di sekolah justru hari itu terkesan datar, tak ada reaksi khusus dari temen-temen ( khusus kelas ku ). Palah, Nae yang teriak-teriak “ woii hari ini Valentine day “ ( kurang lebihnya gitu kali ya ) di tegur sama temen lain gara-gara cuman nambahin bising suasana.
              Parahnya lagi, aku gak pernah nyadar kalo hari itu 14. aku kira 17, 18 atau 19 --“ nyampe deskmate ku keheranan temennya gak tahu hari itu tanggal berapa.
Ya… Kelas mungkin terlalu serius. Gak ada hari special! Gak ada! Selain hari dimana kita XII IPA dua bisa lulus semua !!
LULUS !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
Amiiiin … :)

Di meja hanya ada buku, pulpen, buku corat-coret. Hanya ada sebatang coklat yang dibagi rata buat temen satu kelas. But wait, But wait, this is not to celebrate Valentine's but because there was a friend who has aged 18 years old. Yuhuu …
Mau dapet coklat, permen, pilus, cireng, serabi atau apa pun akan terasa nikmat kalo kita bersyukur, hanya saja terkadang persepsi setiap orang dalam mencurahkan rasa syukurnya berbeda. Ada yang berpendapat, ketika kita ingin bersyukur atas apa yang Allah berikan lebih kepada kita (bertambah usia), rayakanlah di hari lain dan tidak mengatas maksudkan tujuan dari syukuran teesbe.
Termasuk merayakan hari kasih sayang. Satu minggu sebelumnya aja di swalayan daerahku udah dihias dengan pernak-pernik khas Valentine. Rame banget kesannya. Aku yang cuma mau beli buku aja kecolongan liat kado-kado berpita pink, manis banget keliatannya, apalagi pink warna faveku juga :D
Ternyata 14 Februari benar-benar dimanfaatkan para pasar produksi, mereka berlomba-lomba bikin suatu yang unik, cute and sweet so manjain mata kita terutama cewek biar terhipnotis pengen memiliki benda-benda khas Valentine itu. Yang pasti bukan beli pake uang sendiri tapi berharap kado itu merupakan pemberian dari someone special, apalagi karena remaja kebanyakan menetapkan bahwa hari itu special. Padahal semua hari itu special kok, karena kita masih diberi waktu untuk memperbaiki diri (berarti tiap hari kita remidian hati, sikap, dan perilaku mulu). Dan menjalani waktu-waktu itu haruslah dengan penuh kasih. Bukankah Tuhan Maha Pengasih?
Hari itu, bukan untuk merayakan dengan sia-sia, hanya mungkin untuk mengingatkan kita bahwa kasih sayang harus terus mengalir disetiap reaksi tubuh kita menghasilkan dan menghabiskan sisa-sisa ATP itu dengan penuh kasih terhadap sesama. Begitu mungkin ya … sedang untuk mencurahkannya,
” Terimakasih Eyang engkau telah menjadi sosok ibu yang teramat dekat.”
“ Makasih mama, sudah melahirkanku ke dunia ini dengan mempertaruhkan nyamamu.”
“ Thank you very much te, you are the motivator ever for my life.”
“ Makasih ya udah bantuin aku bikin PR.”
“ Thanks udah ngajarin aku mengerti arti senyum dan sapa :)”
“ Trims udah menjadikan aku objek pembicaraan mu yang menarik. Semoga hal baik selalu berpihak pada kita.”
“ Terimaksih :)

1 komentar

please leave your comment